Pengamalan
Pancasila
Ketetapan
MPR Nomor II/MPR/1978, yang juga dinamakan Ekaprasetia Pancakarsa, memberi
petunjuk-petunjuk nyata dan jelas wujud pengamalan kelima Sila dari Pancasila
sebagai berikut:
1. Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa:
a. -Percaya
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. -Hormat
menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
c. -Saling
menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
d. -Tidak
memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
2. Sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab:
a. -Mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
b. -Saling
mencintai sesama manusia.
c. - Mengembangkan
sikap tenggang rasa.
d. -Tidak
semena-mena terhadap orang lain.
e. -Menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan.
f. -Gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. -Berani
membela kebenaran dan keadilan.
h. -Bangsa
Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
dikembangkan sikap hormat menghorma dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Sila
Persatuan Indonesia :
a. -Menempatkan
persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
b. -Rela
berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
c. -Cinta
Tanah Air dan Bangsa.
d. - Bangga
sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
e. -Memajukan
pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa ya ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4. Sila
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan:
a. - Mengutamakan
kepentingan negara dan masyarakat.
b. - Tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. -Mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
d. - Musyawarah
untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e. -Dengan
itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
f. - Musyawarah
dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
g. -Keputusan
yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.
5. Sila
Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia:
a. Mengembangkan
perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotong-royongan.
b. Bersikap adil.
c. Menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati
hak-hak orang lain.
e. Suka
memberi pertolongan kepada orang lain.
f. Menjauhi
sikap pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak
bersifat boros.
h. Tidak
bergaya hidup mewah.
i. Tidak
melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
j. Suka
bekerja keras.
k. Menghargai
hasil karya orang lain.
l. Bersama-sama
berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.